Latar Belakang

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Gadjah Mada disebutkan bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan dengan mandat untuk mengembangkan diri sebagai balai nasional ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila demi kepentingan kemanusiaan dan perkembangan bangsa Indonesia. Dalam menjalankan mandat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Gadjah Mada, UGM dituntut untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif dalam memecahkan persoalan bangsa. Oleh karena itu, UGM harus mengantisipiasi perubahan yang cepat dalam skala nasional dan global yang berpengaruh terhadap aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan. Sebagai upaya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penyebarluasan ilmu pengetahuan yang ada di UGM, maka saatnya UGM berkontribusi melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan demikian, pemanfaatan teknologi bagi UGM menjadi suatu cara yang terukur, terstruktur, dinamis, dan kaya untuk mewujudkan UGM menjadi rujukan bangsa sekaligus memimpin dunia melalui pengembangan siberkampus sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Kampus 2012-2037.

Siberkampus yang dimaksudkan oleh UGM akan memampukan UGM untuk:

1) menyebarluaskan modul-modul pembelajaran yang sangat terstruktur (structured learning module), yang diselenggarakan melalui sistem transfer kredit maupun blended learning,

2) mengembangkan kesetaraan dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan (equity dalam knowledge sharing) dengan cara menaikkan kapasitas perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia yang belum maju untuk memanfaatkan sumber daya pengetahuan UGM melalui kepemimpinan UGM,

3) membangun budaya kolegial di tengah perguruan tinggi Indonesia yang diukur bukan karena senioritas atau tuanya institusi melainkan dari kemampuannya mengembangkan budaya berbagi.

Siberkampus ditempatkan oleh UGM sebagai pembisa (enabling tools) untuk memperluas jangkauan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai UGM ke seluruh penjuru Nusantara dan pelosok dunia. Siberkampus hadir untuk memungkinkan warga di seluruh pelosok Nusantara dan dunia menjadi bagian dari UGM, Yogyakarta, dan Indonesia karena belajar nilai-nilai utama yang dikembangkan UGM dan ilmu pengetahuan unggul yang dikembangkan serta dilestarikan UGM. Di samping itu, siberkampus juga hadir untuk menjamin terselenggaranya proses pembelajaran sepanjang hayat (long-life learning). Salah satu langkah UGM dalam pengembangan siberkampus adalah memulai mengembangkan program penyebaran ilmu pengetahuan, informasi dan pendidikan berbasis web melalui kanal pengetahuan dan laman Menara Ilmu.

UGM memulai mengembangkan program penyebaran ilmu pengetahuan, informasi dan pendidikan berbasis web yang disebut sebagai Menara Ilmu yang mengandung filosofi bahwa ilmu pengetahuan yang ada di UGM harus dapat diakses oleh seluruh masyarakat di Indonesia melalui pemanfaatan TIK. Secara teknis, laman Menara Ilmu, sesuai dengan namanya, adalah sebuah portal daring atau kanal yang menghubungkan para praktisi, pembuat kebijakan, akademisi, dan pelajar serta mahasiswa dengan berbagai sumber pengatahuan dan informasi aktual dan faktual dalam lingkup bidang keilmuan tertentu. Laman Menara Ilmu diharapkan sebagai upaya diseminasi pengetahuan dan informasi demi meningkatkan dan menyetarakan akses terhadap pengetahuan dan informasi di seluruh Indonesia.

Ada beberapa faktor pendorong penting dalam pengembangan program ini:

1) Ilmu dan informasi yang berkembang di UGM harus menjadi public-goods bagi mereka yang membutuhkan, terutama mereka yang berada di pelosok dan tidak mampu;

2) Teknologi telematika saat ini sudah berkembang pesat.

3) Teknologi penyebaran materi berupa tulisan, video, audio melalui Webinar, Skype, dan lain-lain saat ini semakin berkembang dengan teknologi yang semakin baik;

4) Komputer dan gawai (gadget) penerima sudah tersebar luas dan mudah didapat di seluruh pelosok tanah air.