video_buper
Dalam rangka ikut berkontribusi terhadap program pemerintah untuk kemandirian pangan dan pemberdayaan kelompok wanita tani terutama di masa pandemi covid-19, salam satu tim pengabdian Fak. Pertanian UGM menyelenggarakan kegiatan berupa pengenalan dan pemanfaatan alat solar dryer untuk pengolahan functional food di KWT Kartni, Dsn. Nglengkong, Giripurwo, Girimulyo, Kulon Progo. Karena tanaman kelor termasuk tanaman yang wajib dimiliki oleh anggota KWT, maka dilakukan pelatihan membuat moringa tea (teh daun kelor) yang diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan KWT. Solar dryer ini terdiri atas solar collector dan lemari pengering, sehingga efektif mengeringkan daun serta produk empon-empon. Produk yang dikeringkan tetap bersih karena berada di lemari tertutup. Solar dryer ini menggunakan energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani atau industri rumah tangga meski masih skala kecil. Berikut adalah foto-foto sosialisasi program, solar dryer dan percobaan pengeringan yang dilakukan. Tim
Ani WIdiastuti, S.P., M.P., Ph.D.
Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D
Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D.
Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.biotech., Ph.D
Fatkiyah Rohmah, S.P., M.Sc.
Riesma Andiani, S.P., M.Sc.
Video ini menjelaskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Pengembangan Pupuk Hayati untuk Peningkatan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan pengabdian yang beranggotakan
Dr. Triharjaka, Dr. Jaka Widada, Dr. Sri Nuryani Hidayah Utami dan Dr. Subejo dari Fakultas Pertanian ini memberdayakan masyarakat melalui KWT Ngudi Sari merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang memiliki unit usaha berbasis ubi kayu. Bekerjasama dengan UGM untuk mengusahakan produk pangan berbasis singkong sejak 2014
Video ini berisi dokumentasi kegiatan pengembangan diri dosen di Fakultas Pertanian UGM yang dilaksanakan pada tanggal 9-11 November 2018. Kegiatan ini dilaksanakan di Kawasan Agrowisata PT. Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Dibuka dengan Tea Walk di area perkebunan teh seluas kurang lebih 1000 hektar, dilanjutkan melihat langsung proses pengolahan teh mulai dari pemetikan hingga pengemasan di pabrik, kemudian berkunjung ke pabrik coklat UGM Cocoa Teaching Industry. Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga diadakan presentasi dan diskusi serta penyambutan oleh Direktur Utama PT Pagilaran. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah kecintaan dosen Fakultas Pertanian UGM terhadap kebun teh yang dimiliki UGM ini, sehingga kegiatan tri dharma yang berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat diarahkan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan kebun maupun industri PT Pagilaran.
Video ini menjelaskan tentang pemanfaatan mikoriza khususnya arbuskular untuk rekayasa secara cepat microbiome yang ada di daerah perakaran yang disampaikan oleh Dr. Jaka Widada, pakar mikoriza dari Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mikoriza yang berasal dari Bahasa Latin yaitu Miko yang berarti jamur, dan riza berarti perakaran, dengan arti secara luas yaitu bentuk simbiosis antara fungi dan tumbuhan tingkat tinggi khususnya pada sistem perakaran. Di dalam tanah, mikoriza berperan dalam peningkatan jangkauan serapan nutrient dalam tanah seperti ammonium, fosfat, Zn, dan Cu. Hifa pada jamur mikoriza memperpanjang jangkauan serapan hingga 500 kali dibandingkan tanah tanpa perlakuan mikoriza.