PEMELIHARAAN BAWANG PUTIH – Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, MP., M.Sc.

INFORMASI

Pengairan dimaksudkan memberi air pada tanaman untuk pertumbuhan tanaman dan membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman. Tanaman bawang putih membutuhkan air dalam kondisi yang cukup sejak pertumbuhan awal hingga menjelang panen (umur 80 – 90 hari). Air yang diberikan pada tanaman harus segera meresap ke dalam tanah, bila tidak demikian maka tanaman akan menjadi busuk dan sebagai sumber penyakit. Oleh karena itu pembuatan bedengan sangat diperlukan pada budidaya bawang bawang putih. Hal ini berhubungan sifat tanaman bawang putih yang membentuk umbi di dalam tanah sehingga air yang terlalu banyak akan membuat umbi menjadi busuk.

Saat musim hujan, pengairan yang dibutuhkan lebih sedikit yaitu selang tiga hari sekali atau melihat kondisi kelembaban tanah dan kondisi tanaman Setelah turun hujan, sebaiknya tanaman bawang putih disirami dengan air bersih dengan tujuan menghilangkan percikan tanah yang menempel di daun yang kemungkinan membawa inokulum penyakit. Sedangkan pada musim kemarau, pengairan dapat diberikan setiap hari sejak tanaman ditanam hingga tanaman membentuk umbi dan dikurangi setelah umbi terbentuk. Namun walaupun musim kemarau, bila kondisi tanah setelah diairi dan selang dua hari tanah masih basah, maka tanaman tidak perlu diairi. Oleh karena itu dituntut kepekaan petani dalam mengamati

kebutuhan air bagi tanamannya. Pengairan tanaman bawang putih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara leb dan cara siram.

Pengairan tanaman bawang putih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara leb dan cara siram.

1. Pengairan cara leb, yaitu penggenangan lahan bawang putih selama setengah hari untuk 1 hektar lahan, bila sudah selesai air harus segera dibuang. Pengairan cara leb ini sebaiknya dilakukan pada kondisi tanah yang porous, sehingga air yang tergenang cepat habis (tuntas).

2. Pengairan cara siram, caranya parit-parit dialirkan air dari saluran irigasi ke hingga penuh. Lalu bedengan disiram dengan piring seng atau alat lainnya sampai basah secara rutin 3 hari sekali atau sesuai kebutuhan. Waktu penyiraman pada pagi hari

sebelum terik matahari. Pengairan cara siram membutuhkan tenaga lebih banyak dan waktu lebih lama.

Dalam budidaya bawang putih di luar musim (off season), pengairan yang kurang baik merupakan masalah utama karena dapat menghambat pertumbuhan dan produksi. Perbaikan faktor fisik tanah seperti penggemburan (porositas) dan permeabilitas tanah diharapkan, karena akan berpengaruh secara langsung terhadap kelancaran fungsi penyerapan air ke dalam tanah (infiltrasi) dan kelebihan air di permukaan bedengan, sehingga kelembaban tanah pada pada lahan bawang putih dapat terjaga dengan baik. Cara yang paling praktis untuk pengendalian pengairan tanaman bawang putih, dengan mengatur tinggi bedengan (paling baik di musim hujan 20 cm) atau membuat selokan yang dalam di sekeliling lahan.

Penyiangan Tanaman Bawang Putih

INFORMASI

Penyiangan adalah membersihkan bedengan dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya serta tanaman bawang putih yang sakit, untuk menjaga kebun dan kesehatan tanaman bawang putih. Penyiangan ini harus dilakukan, karena adanya gulma dapat menurunkan produksi sampai 80%, terutama bila pemberian mulsa kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur.

Cara penyiangan

Cara penyiangan dapat dilakukan secara mekanis, yaitu dengan mencabut gulma dan tanaman penggangu lainnya, lalu dibenamkan diantara bedengan. Kemudian tanaman yang sakit dicabut dan dibakar atau dibenamkan ditempat terpisah dengan lahan bawang putih. Cara penyiangan lainnya, dengan pemakaian herbisida TOK 50 WP dapat disarankan untuk pengendalian gulma terutama untuk skala penanaman yang sangat luas.

Waktu penyiangan

Waktu penyiangan sebanyak 3 laki, yaitu pada tanaman berumur 25 – 30 hari setelah tanam (HST), 50 – 60 HST, dan 70 – 80 HST.

Artikel selengkapnya bisa diunduh disini (klik untuk mengunduh)